Komunitas Banua Mpeguru

Pembukaan Kegiatan Workshop Inovasi Guru Se-Kabupaten Poso.

Bergerak Bersama, Maju Semua

Gerak Kreatif dan Inovatif Guru Untuk Generasi Kompetitif Abad-21

Pendidikan Guru Penggerak

Angkatan 3 Kabupaten Poso

Ayo Menulis

Artikel Pendidikan

Jumat, 10 Desember 2021

3.3. Modul CGP-Pengelolaan Program Berdampak pada Murid

 Pengelolaan Program Berdampak pada Murid

3.2. Modul CGP-Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

3.1. Modul CGP-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

2.3. Modul CGP-Coaching

Coaching

2.2. Modul CGP-Pembelajaran Sosial dan Emosional

 Pembelajaran Sosial dan Emosional

2.1. Modul CGP-Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi

1.4. Modul CGP-Budaya Positif

 Budaya Positif

1.3. Modul CGP-Visi Guru Penggerak

 Visi Guru Penggerak

1.2. Modul CGP-Nilai dan Peran Guru Penggerak

 Nilai dan Peran Guru Penggerak

1.1. Modul CGP-Filosofi Pendidikan Nasional

 1.1. Modul CGP-Filosofi Pendidikan Nasional

Sabtu, 27 November 2021

2.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Pembelajaran Sosial dan Emosional

Berikut ini adalah sintesis yang menggambarkan kaitan antara materi yang sudah saya pelajari pada modul tersebut.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa setiap anak memiliki potensi dan keunikan masing-masing maka dari itu peran guru sangatlah penting agar bagaimana dapat menumbuh kembangkan potensi anak tersebut sesuai dengan kodratnya dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang ada sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pengajaran budi pekerti tidak lain adalah menyokong perkembangan hidup anak-anak lahir dan batin, dari sifat kodrati menuju arah peradaban dalam sifatnya yang umum. Pengajaran ini berlangsung sejak anak-anak hingga dewasa dengan

Kamis, 18 November 2021

1.4.a.10.2 Aksi Nyata - Budaya Positif

Kegiatan Sosialisasi menumbuhkan nilai-nilai Budaya Positif di sekolah yaitu perubahan paradigma belajar, disiplin positif, motivasi perilaku manusia, kebutuhan dasar, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas dan segitiga restitusi.

Senin, 08 November 2021

2.1.a.9 Koneksi Antar Materi - Modul 2.1



Berikut ini adalah tugas pada modul 2.1.a.9 Koneksi Antar Materi dalam Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi.

Dibuat Oleh : Zulkifli Syafi'i
Calon Guru Penggerak Angkatan 3
Kabupaten Poso

Pertanyaan Pemantik :

1. Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas.

a. Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha yang dilakukan guru dalam menyesuaikan pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Agar pembelajaran berdiferensiasi ini bisa efektif terlebih dahulu guru harus membuat/merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mendesain pengalaman belajar yang menantang, bermakna dan relevan terhadap konten, proses dan produk yang akan di sajikan kepada murid sehingga kebutuhan belajar murid secara keseluruhan dapat terpenuhi.
b. Pembelajaran berdiferensiasi ini dapat di lakukan di kelas dengan cara :
  • Guru harus menganalisis mengidentifikasi dan mengamati perilaku siswa menggunakan tahapan BAGJA.
  • Guru memetakan Kebutuhan Belajar Murid (Kesiapan,Minat dan Profil)
  • Guru menyediakan konten/meteri yang kompleks dan sederhana bagi murid
  • Membedakan proses yang harus dijalani oleh murid
  • Menunjukan produk atau bukti yang dilakukan oleh murid berdasarkan pilihan sesuai kemampuan murid.
  • Fokus pada Penilaian Formatif (Berkelanjutan)
2. Jelaskan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Jelaskan pula bagaimana Anda melihat kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak.

    Terkait peran guru sebagai pemimpin pembelajaran tentunya menginginkan semua muridnya mencapai hasil belajar yang optimal sesuai tujuan yang di diharapkan dalam hal ini terwujudnya pelajar sepanjang hayat yang memiliki nilai-nilai sesuai dengan profil pelajar pancasila. Menurut saya pembelajaran berdiferensiasi ini sangatlah tepat untuk diterapkan di kelas oleh sebab itu guru harus membuat serangkaian keputusan yang masuk akal dengan cara merespon setiap kebutuhan belajar murid, menciptakan lingkungan kelas yang aman nyaman dan bermakna dengan selalu membiasakan perilaku budaya positif pada murid, guru juga harus mampu mengelola manajemen kelas yang efektif serta memberikan penilaian secara berkelanjutan kepada semua murid.
    Ada 3 strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam menerapkan pembelajaran Berdiferensiasi ini :
  • Menyiapkan informasi bahan belajar yang konkrit dan mendasar sesuai dengan gaya belajar murid (Diferensiasi Konten)
  • Membangun pemahaman dan keterampilan murid dengan kompleksitas yang berbeda-beda (Diferensiasi Proses)
  • Menunjukan hasil unjuk kerja murid baik secara individu maupun kelompok menggunakan rubrik penilaian (Diferensiasi Produk)
    Konsep Ki Hajar Dewantara bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan,  Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memanusiakan manusia sesuai dengan Kodrat alam dan kodrat zaman yaitu Anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai pamong yang menuntun dan mengarahkan anak agar anak dapat belajar sesuai dengan bakatnya masing-masing.
Ingarso Sung Tulodho : ketika kita berada di depan maka selayaknya sebagai pendidik kita harus memberikan contoh sikap teladan yang baik kepada anak-anak agar penanaman karakter dan budi pekerti dapat terwujud. Oleh sebab itu perilaku seorang pendidik sangat berpengaruh besar buat anak-anak untuk dapat membiasakan/menanamkan perilaku baik kepada orang lain baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun dilingkungan sekitar sebab tipe anak-anak mereka lebih cenderung untuk meniru.
Ingmadyo Mangun Karso : Ketika berada ditengah maka sebagai pendidik dapat membangkitkan semangat jika anak-anak menghadapi suatu masalah. Sebab tugas guru bukan hanya sekedar mengajar tetapi juga mendidik, membimbing dan mengawasi perilaku anak-anak ketika mereka berada di sekolah maupun dilingkungan masyarakat. 
Tut Wuri Handayani : Ketika kita berada dibelakang maka sebagai pendidik kita harus mampu memberikan dorongan, mengarahkan dan menuntun anak agar mereka tidak salah arah. Artinya kita dapat memberikan keleluasaan kepada anak-anak untuk belajar tetapi harus tetap di awasi dan di kontrol perilaku keseharian nya.

Sabtu, 06 November 2021

Kegiatan Lokakarya 3, Pendidikan Guru Penggerak Angkatan III Kabupaten Poso

Sabtu 06 Nopember 2021,

Alhamdulillah Kegiatan Lokakarya 3 Program Pendidikan Guru Penggerak  di hotel Ancyra dan Hotel Kartika berjalan lancar yang terdiri dari 15 orang Pengajar Praktik dan 65 Orang Calon Guru Penggerak dari Kabupaten Poso.

 

Jumat, 29 Oktober 2021

Contoh RPP Moda Luring (Pembelajaran Berdiferensiasi) di SD

Berikut ini Contoh RPP Moda Luring (Pembelajaran Berdiferensiasi) tugas kelompok C modul 2.1.a.5 pada ruang kolaborasi.
adapun tugas kelompok yang telah kami sepakati bersama dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kasus yang terjadi seperti dibawah ini :

Contoh Kasus
Pak Pupur mengajar di kelas 1 Sekolah Dasar dengan jumlah murid 32 orang. Murid - murid di kelas Pak Pupur tentunya memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Pak Pupur menemukan ada 6 murid yang belum mampu membaca dan menulis, serta terdapat 2 anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan penglihatan sedang.

Sesuai dengan kasus diatas kompetensi dasar yang kami angkat untuk dicapai oleh murid di kelasnya berbunyi:
3.1 Murid dapat menentukan kosakata tentang anggota tubuh dan panca indra serta perawatan nya melalui teks berupa gambar atau syair lagu.
4.1 Murid dapat menyampaikan penjelasan berupa gambar dan tulisan tentang anggota tubuh dan panca indera serta perawatan nya menggunakan kosakata bahasa indonesia dengan bantuan bahasa daerah secara lisan dan atau tulisan.

Link Download Disini

Rabu, 27 Oktober 2021

Kegiatan ku

 Dokumentasi Kegiatan di Sekolah

Senin, 25 Oktober 2021

2.1.a.4.1. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep Modul 2.1 (Pendidikan Guru Penggerak)


Tujuan Pembelajaran khusus
  • CGP dapat menunjukkan pemahaman tentang diferensiasi konten, proses, dan produk
  • CGP dapat menyimpulkan apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dengan menggunakan Diagram Frayer
Aturan forum diskusi asinkron:
  • Pastikan Anda sudah melihat video penjelasan tentang diferensiasi konten, proses, dan produk, video tentang lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi, serta membaca artikel tentang peran penilaian dalam pembelajaran berdiferensiasi!
  • Diskusi asinkron ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman bersama tentang strategi melakukan pembelajaran berdiferensiasi.
  • Sikap berpikiran terbuka (open-minded) dan saling menghormati menjadi nilai dasar dari proses diskusi ini.
  • Baik fasilitator maupun CGP lain dapat menawarkan pandangan pribadi, tanggapan, juga respon atau menjawab hal-hal yang sedang didiskusikan.
Adapun Pertanyaan untuk diskusi daring:
  1. Informasi atau fakta apa yang disampaikan dalam video dan artikel tersebut?
  2. Gagasan baru apa yang Anda dapatkan dari video dan artikel yang Anda lihat?
  3. Apakah yang menurut Anda akan sulit diimplementasikan? Mengapa?
  4. Pertanyaan apakah yang masih Anda miliki atau klarifikasi apakah yang masih Anda perlukan terkait dengan isi video dan artikel tersebut?
Jawab

1. Informasi yang disampaikan dalam video dan artikel pada modul 2.1 sebagai berikut :
  • Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha yang dilakukan guru dalam menyesuaikan pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu.
  • Terkait peran guru dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran berdiferensiasi terlebih dahulu guru harus melakukan pemetaan kebutuhan murid (Kesiapan Belajar, Minat dan Profil Belajar Murid).
  • Untuk melakukan praktik proses Pembelajaran Berdiferensiasi di kelas ada 3 strategi yang dapat dilakukan oleh guru yaitu pertama Diferensisasi Konten; Menyiapkan informasi bahan belajar yang konkrit dan mendasar sesuai dengan gaya belajar murid, kedua Diferensiasi Proses; Membangun pemahaman dan keterampilan murid dengan kompleksitas yang berbeda-beda dan yang ketiga Diferensiasi Produk; Murid mampu menunjukan hasil unjuk kerja baik secara individu maupun kelompok.
2. Gagasan baru yang saya dapatkan dari video dan artikel tersebut ialah
  • Menciptakan lingkungan yang dapat mendukung pembelajaran berdiferensiasi melalui komunitas belajar (learning comunity) yang anggotanya adalah pembelajar.
  • Membangun hubungan komunikasi yang baik, jujur dan terbuka kepada murid agar murid mau mengikuti instruksi dan saran dari guru. Sehingga hal ini akan memudahkan seorang guru dalam melakukan penilaian dalam proses pembelajaran untuk mengetahui kebutuhan belajar murid yang berbeda sesuai perkembangan murid.
3. Menurut saya yang sulit diimplementasikan ialah 
  • Terkait penilaian formatif atau penilaian berkelanjutan yang harus dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran sebab guru harus memantau pengetahuan, pemahaman dan keterampilan murid secara konsisten sesuai bakat dan minat belajar murid.
  • Membangun pemahaman dan keterampilan yang sama pada murid tetapi dilakukan dengan kompleksitas yang berbeda.
4. Pertanyaan yang masih saya perlukan terkait dengan isi video dan artikel tersebut?
  • Bagaimana peran guru melakukan penilaian pembelajaran berdiferensiasi pada setiap anak yang berbeda-beda tingkat pemahamannya.?
  • Berikan contoh pemetaan kebutuhan murid berdasarkan 3 aspek tersebut yaitu tentang Kesiapan Belajar, Minat Belajar dan Profil Belajar Murid ?
  • Berikan contoh konkrit yang lain dalam menyiapkan bahan belajar (konten) yang sesuai dengan gaya belajar murid?
Berikut ini adalah kesimpulan pemahaman saya mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi menggunakan Diagram Frayer dapat anda lihat DISINI


3 Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi 

Selasa, 19 Oktober 2021

1.4.a.9 Koneksi Antar Materi - Budaya Positif





Berikut ini adalah tugas Pendidikan Guru Penggerak pada modul 1.4.a.9 Koneksi Antar Materi - Budaya Positif

Dibuat Oleh : Zulkifli Syafi'i
Calon Guru Penggerak Angkatan 3
Kabupaten Poso

1. Buatlah sebuah kesimpulan mengenai peran Anda dalam menciptakan budaya positif di sekolah dengan menerapkan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas, restitusi, segitiga restitusi dan keterkaitan nya dengan materi sebelumnya yaitu Filosofi Pendidikan Nasional KHD, Nilai dan Peran Guru Penggerak, dan Visi Guru Penggerak.

       Untuk mewujudkan murid yang merdeka dalam konteks pendidikan yang berpihak pada murid, peran dari guru penggerak sebagai agen transformasi pendidikan untuk melakukan sebuah perubahan disiplin positif pada murid terutama lagi dalam menyediakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan bermakna demi meningkatkan prestasi belajar siswa disamping itu juga peran dari guru penggerak dapat merancang strategi yang efektif agar dapat menerapkan konsep-konsep inti positif sehingga dapat menumbuhkan karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar pancasila dengan cara berkolaborasi bersama seluruh warga sekolah mulai dari kepala sekolah, rekan sejawat dan orang tua murid yang dapat membantu proses tumbuhnya nilai-nilai kebajikan disiplin pada murid. Ki Hajar Dewantara menyatakan “dimana ada kemerdekaan, di situlah harus ada disiplin yang kuat”.
        
    Penerapan disiplin di sekolah dapat berjalan dengan baik dan efektif apabila guru penggerak mampu merubah pola pikir semua warga sekolah agar mereka dapat memahami konsep budaya positif dan penerapan nya di sekolah dan membuat rencana tindakan penerapan disiplin di sekolah. Adapun langkah-langkah tindakan yang dapat diambil guru penggerak dalam mewujudkan budaya positif di sekolah adalah sebagai berikut:
  • Membuat keyakinan kelas bersama murid untuk menentukan arah dan tujuan yang disepakati bersama murid.
  • Mengunakan pendekatan Inkuiri Aresiatif pada komunitas praktisi melalui pendekatan kolaboratif dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi murid di sekolah terhadap penerapan disiplin positif menggunakan tahapan BAGJA.
  • Berdiskusi atau sharing bersama semua warga sekolah terkait peran guru dalam menggunakan teori kontrol guru ketika menghadapi kasus-kasus yang muncul di sekolah untuk mendisiplinkan murid dengan cara menerapkan Segitiga Restitusi dalam menumbuhkan budaya positif dan nilai-nilai kebajikan pada murid.
  • Membantu guru lain yang ter kendala pada saat merancang/menyusun strategi pada tahapan segitiga restitusi sesuai prinsip teori kontrol
    1. Menstabilkan Identitas murid
    2. Validasi Tindakan yang Salah dengan cara mengidentifikasi alasan murid sesuai dengan kebutuhan dasar murid. 
    3. Menanyakan Keyakinan terkait kesepakatan kelas tentang tujuan dan arah yang ingin dicapai murid.
2. Buatlah sebuah Refleksi dari pemahaman atas keseluruhan materi Modul Budaya Positif ini.
    Pemahaman saya dari materi modul budaya positif ialah Disiplin diri dapat membuat seseorang menggali potensinya menuju kepada sebuah tujuan sebab orang yang memiliki disiplin diri berarti mereka bisa bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya karena mereka mendasarkan tindakan mereka pada nilai-nilai kebajikan. maka untuk menanamkan disiplin positif pada murid harus dimulai dari diri guru itu sendiri sebagai teladan yang baik yang dapat di guguh dan ditiru.   
    Dalam penerapan disiplin di kelas maupun di sekolah terlebih dahulu kita harus membuat kesepakatan kelas sebagai bentuk keyakinan murid terhadap aturan yang ada, memahami kebutuhan dasar setiap murid yang akan ditindak ketika mereka berbuat kesalahan dengan menerapkan restitusi sebagai manajer dalam mengontrol perilaku murid untuk menumbuhkan/menciptakan karakter yang kuat pada murid sehingga mereka bisa kembali kepada kelompoknya.

adapun ciri-ciri restitusi yang membedakan dengan program disiplin lainnya antara lain:
  • Restitusi bukan untuk menebus kesalahan melainkan untuk belajar dari kesalahan
  • Restitusi membantu murid memperbaiki hubungan yang aman dan nyaman
  • Restitusi adalah tawaran, bukan paksaan
  • Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan
  • Restitusi diri adalah cara yang paling baik
  • Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan
  • Restitusi menguatkan murid ketika melakukan kesalahan
  • Restitusi fokus pada solusi
3. Tabel Rancangan Tindakan Aksi Nyata
Rancangan tindakan aksi nyata dapat dilihat Disini



Selasa, 12 Oktober 2021

1.4.a.6 Refleksi Terbimbing-Budaya Positif



1.4.a.6 Refleksi Terbimbing-Budaya Positif

Tujuan Pembelajaran : CGP dapat melakukan refleksi terkait pemahaman nya mengenai konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif.

Pertanyaannya sebagai berikut !

1. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di luar dugaan?

Hal menarik diluar dugaan saya terkait perubahan disiplin positif di sekolah tentunya tidaklah mudah seperti yang kita bayangkan dalam merubah cara berpikir murid akan tetapi harus dimulai dari guru itu sendiri memahami dan menganalisis kebutuhan dasar murid-murid kita maka dari itu terlebih dahulu perlunya kita membangun kesepakatan kelas sehingga akan membantu kita dalam mengontrol perubahan perilaku murid agar tercipta lingkungan sekolah yang positif, aman dan nyaman. Adapun posisi kontrol diri yang dapat kita terapkan sebagai mentor dalam memotivasi murid ialah bagaimana memposisikan murid sebagai teman yaitu pada posisi ini guru tidak menyakiti akan tetapi menjalin hubungan baik dengan murid atau bisa juga sebagai pemantau dalam memonitor perilaku murid berdasarkan keyakinan kelas dalam mewujudkan visi impian kita.

2. Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan konsep-konsep inti tersebut dalam menciptakan budaya positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda.

Pengalaman yang pernah saya lakukan di sekolah menggunakan konsep budaya positif ialah ketika ada siswa yang selalu mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya membersihkan ruangan kelas dan lingkungan sekolah pada setiap hari piket mereka. Pada kasus ini saya tidak menghukum siswa yang tidak mengerjakan tugas piketnya secara langsung akan tetapi saya memposisikan diri sebagai pemantau yaitu bertanya kepada siswa masih ingat kah dengan kesepakatan kita di kelas, bahwa siswa yang tidak menaati aturan konsekuensi nya seperti apa ? karena saya lebih mengandalkan data yang saya miliki dan menunjukan catatan-catatan tersebut kepada siswa yang melanggar aturan secara berulang dengan kesalahan yang sama.

3. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, ada di posisi manakah Anda?

Iya, saya pernah menghadapi permasalahan siswa di kelas dan menerapkan segitiga restitusi pada posisi Manajer ialah ketika menghadapi murid yang tidak jujur, seperti contoh kasus yang saya alami ada salah seorang siswa di sekolah yang melapor bahwa uangnya hilang di dalam tas nya ketika waktu istirahat, setelah saya bertanya ke semua siswa di kelas tak satupun siswa yang mengaku dan ingin mengembalikan uang temannya tersebut, maka tindakan yang saya ambil pada saat itu ialah mengajukan beberapa pertanyaan dan mengindentifikasi kasus tersebut dari teman-teman dekatnya serta memberikan pemahaman kepada semua siswa tentang kejujuran yang mereka yakini pada diri mereka dan dampak yang akan mereka dapatkan jika berperilaku tidak jujur.

4. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Anda setelah mempelajari modul ini?

Perubahan yang terjadi pada cara berpikir saya dalam menciptakn budaya positif disekolah ialah dalam menerapkan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa disekolah sebagai guru harus menggunakan strategi yang tepat untuk melakukan perubahan disiplin positif yaitu tentang bagaimana pentingnya memiliki keyakinan kelas, bagaimana memahami kebutuhan dasar siswa dan bagaimana memotivasi siswa menggunakan posisi kontrol sebagai manajer.

5. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?

Modul ini sangat penting bagi saya sebab untuk mencapai tujuan yang merdeka, menjadi pelajar sepanjang hayat yang memiliki nilai-nilai profil pelajar pancasila tidak lepas dari peran utama kita sebagai guru dalam menciptakan budaya disiplin di lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar yang berdampak pada pertumbuhan karakter siswa.

6. Apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan Anda setelah Anda mempelajari modul ini?

Yang bisa saya lakukan untuk membuat dampak perbedaan dilingkungan sekolah pada saat menanamkan disiplin positif pada murid melalui segitiga restitusi yaitu
  1. Menstabilkan identitas dengan cara melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan
  2. Validasi tindakan yang salah, menggunakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan dasar siswa walaupun bertabrakan dengan kebutuhan lain.
  3. Menanyakan keyakinan dengan selalu memotivasi untuk menghubungkan dengan nilai-nilai yang dia percaya terhadap dampak positif nantinya.
7. Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?

Hal-hal lain yang menurut saya sangat penting untuk dipelajari ialah tentang bagaimana mendisiplinkan murid menggunakan teori kontrol yang tepat dalam memecahkan berbagai macam kasus yang terjadi di kelas maupun di sekolah.

8. Langkah-langkah awal apa yang akan Anda lakukan jika kembali ke sekolah/kelas Anda setelah mengikuti sesi ini?

Langkah awal yang akan saya lakukan ialah membuat kesepakatan kelas dengan siswa terkait penerapan disiplin positif menjadi keyakinan kelas untuk mendapatkan nilai-nilai kebajikan siswa.


Minggu, 10 Oktober 2021

1.4.a.10.2 Jurnal Refleksi-Mingu 8 Budaya Positif

Berikut ini jurnal refleksi minggu ke-8 

Sabtu, 09 Oktober 2021

1.4.a.5.2 Ruang Kolaborasi Unggah Tugas Hasil Diskusi Kelompok

 Berikut ini tugas Tugas Hasil Diskusi Kelompok Budaya Positif 

Tugas Kelompok 2. modul 1.4.a.5 oleh Zulkifli Syafi'i

Sabtu, 02 Oktober 2021

Materi Komunitas Praktisi

 

Jurnal Refleksi Minggu ke 7

 1.4.a.10.1 Jurnal Refleksi Minggu ke 7 terkait Visi Guru Penggerak

Jumat, 24 September 2021

Jurnal Refleksi Mingguan 6

 1.3.a. Visi Guru Penggerak

Jurnal Refleksi Minggu 6 oleh Zulkifli Syafi'i

Minggu, 19 September 2021

Jurnal Refleksi Mingguan 5

 Berikut ini tugas Jurnal Refleksi Mingguan 5

Jumat, 17 September 2021

1.3.a.4.2 Kesimpulan Tentang Inkuiri Apresiatif

 Berikut ini adalah tugas 1.3.a.4.2.Eksplorasi Konsep - Kesimpulan Tentang Inkuiri Apresiatif Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Poso

Kamis, 16 September 2021

1.3.a.4.1 Visi Murid Impian Saya

 Berikut ini adalah Visi Murid Impian Saya di sekolah

Visi Saya oleh Zulkifli Syafi'i

Selasa, 14 September 2021

1.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak



Kesimpulan berdasarkan materi modul 1.2. Nilai & Peran Guru Penggerak serta kaitannya dengan modul 1.1. Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara.

A. Koneksi Antar Materi

    Pendidikan merupakan daya dan upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter, intelektual dan tumbuh kembang anak sesuai dengan kodratnya. Guru di ibaratkan seorang petani/tukang kebun yang merawat tumbuhnya benih-benih sedangkan murid di ibaratkan seperti biji tumbuhan yang di semai diatas lahan yang sudah disediakan. Oleh sebab itu pendidikan hanya dapat menuntun tumbuh atau kekuatan kodrat yang ada murid.
Ada 2 sistem berpikir otak pada manusia yang harus dipertimbangkan bagi seorang guru yaitu mengambil keputusan dan bersikap. Otak manusia bekerja dalam 2 sistem yang berbeda yaitu :
  1. Bekerja Cepat adalah Cara kerja otak seperti ini bagaikan berjalan di tangga eskalator yang sedang bergerak turun, lebih mendahulukan penghematan energi. sedangkan
  2. Bekerja Lambat yaitu Cara kerja otak yang seperti ini bagaikan eskalator yang sedang berjalan naik sehingga membutuhkan energi dan tenaga yang lebih besar.
Proses perubahan perilaku dan karakter manusia di umpamakan seperti gambar Diagram Es disamping ini, bagian yang terlihat diatas permukaan laut hanyalah 12% itulah yang dinamakan karakter yang dapat dilihat oleh orang lain sedangkan bagian yang tidak terlihat itu 88% berada pada masing-masing orang didalamnya ada (Pola Pikir, Nilai dan Perilaku) dalam artian identitas diri manusia masih tersembunyi sehingga peran guru dibutuhkan agar berupaya bagaimana dapat menumbuhkan nilai-nilai dan karakter pada diri anak sesuai dengan kodratnya.

B. Kesimpulan

1. Apa yang Anda pahami mengenai nilai dan peran Guru Penggerak?
    Jawaban :
   Terkait Nilai dan Peran Guru Penggerak ialah Guru sebagai Agen transformasi ekosistem pendidikan sedangkan nilai merupakan pedoman atau acuan bagi seorang guru dalam memberikan contoh keteladanan kepada peserta didik. nilai nilai ini sangatlah penting oleh sebab itu sebagai seorang pendidik harus berkomitmen dan konsisten dalam melihat proses perilaku anak dan bagaimana menumbuhkan karakter dilingkungan sesuai dengan kodratnya.

2. Apakah ada keterkaitan antara nilai dan peran Guru Penggerak dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara?
    Jawaban :
   Iya, kaitannya sangat erat sebab nilai-nilai itulah yang akan dijadikan sebagai pedoman guru untuk mewujudkan merdeka belajar dengan mengacu pada profil pelajar pancasila sebagai seorang guru dituntut agar mampu memahami dan menjiwai serta mengaplikasikan nilai dan peran guru penggerak (Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid) Oleh sebab itulah dibutuhkan upaya dan peran serius dari seorang guru yaitu
    a. Menjadi Pemimpin Pembelajaran
    b. Dapat Menggerakan Komunitas Praktisi
    c. Menjadi Coach Bagi Guru Lain
    d. Mendorong Kolaborasi Antar Guru
    e. Mewujudkan Kepemimpinan Murid
hal ini sesuai dengan semboyan Ki Hajar Dewantara
    Ingarso sung tulodho yaitu di Depan menjadi Teladan
    Ingmadyo Mangun Karso yaitu di Tengah menjadi Penyemangat
    Tut Wuri Handayani yaitu di Belakang menjadi Dorongan

3. Ingat kembali refleksi diri Anda pada bagian Refleksi Terbimbing serta ilustrasi yang sudah Anda buat pada Demonstrasi Kontekstual (sebagai gambaran Anda). Apa strategi yang bisa Anda lakukan untuk mencapai nilai tersebut ?
    Jawaban :
   Berkomitmen dan Konsisten untuk melakukan perubahan mulai dari diri, merubah pola pikir, terus bergerak, berinovasi, berkarya, berbagi praktik baik dan selalu memberikan teladan serta mengembangkan diri dan kompetensi dalam memajukan pendidikan sesuai dengan kodrat zaman.

4. Siapa saja pihak yang dapat membantu Anda dalam mencapai gambaran diri Anda di demonstrasi kontekstual tersebut? Seperti apa perannya?
    Jawaban :
  • Keluarga : Menjadi penyemangat untuk terus menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
  • Kepala Sekolah : Selalu memberikan dukungan supor untuk mengikuti kegiatan pendidikan guru penggerak atau pun peningkatan kompetensi guru lainnya.
  • Rekan Guru : Mendorong kolaborasi dan kepedulian sosial 
  • Orang Tua Murid : Menjalin asas kekeluargaan.


Artikel

Ayooo Belajar Menulis Artikel Pendidikan



Pendidikan Guru Penggerak

 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Poso



Sabtu, 11 September 2021

Kamis, 09 September 2021

Minggu, 05 September 2021

Selasa, 31 Agustus 2021

Minggu, 29 Agustus 2021

Jumat, 27 Agustus 2021

1.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara


Tujuan Pembelajaran Peserta mampu membuat kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hajar Dewantara.

A. Koneksi Antar Materi

Konsep Dasar Ki Hajar Dewantara bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memanusiakan manusia sesuai dengan Kodrat alam dan kodrat zaman yaitu Anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai pamong yang menuntun dan mengarahkan anak agar anak dapat belajar sesuai dengan bakatnya masing-masing dalam artian guru dapat memerdekakan pembelajaran dan memuliakan anak seperti yang KHD terapkan di taman siswa.

Atas dasar itu sebagai seorang pendidik harus mampu mempraktikkan dan menerapkan semboyan yang digagas oleh KHD di sekolah maupun di kelas yaitu

Selasa, 24 Agustus 2021

Jumat, 30 Juli 2021

Himbauan Hidup Sehat

Video Singkat

Senin, 26 Juli 2021

Guru Indonesia

Kamis, 08 Juli 2021

Materi Pokok 30 Hari Pertama Akun belajar.id

Materi Pokok 30 Hari Pertama Akun belajar.id

Sabtu, 26 Juni 2021

Materi Pelatihan Ruang Kelas Online

Pertama Kedua Ketiga

Sabtu, 05 Juni 2021

Program Merdeka Belajar SD Negeri 10 Poso

SD Negeri 10 Poso, siap menyukseskan Program Merdeka Belajar, Memerdekakan pembelajaran merupakan sebuah keharusan oleh karena itu dukung kami dan ciptakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk memerdekakan pembelajaran di SD Negeri 10 Poso. Apresiasi yang setinggi-tingginya buat semua teman- teman Calon Pengajar Praktik dan Calon Guru penggerak Kabupaten Poso yang lolos ke tahap berikutnya. #MerdekaBelajar #BelajardanBerbagi #PosoHebat #MajuSemua

Kamis, 03 Juni 2021

Aplikasi Sederhana Rekap Nilai Akhir Kelas VI dan Cetak SKHU Sementara

Berikut ini adalah Aplikasi Rekap Nilai Akhir Semester Kelas VI sesuai Surat Edaran Nomor : 007/195/DIKBUD/2021 tentang Pedoman pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan Dasar (USP) Kab.Poso tahun 2021

Modul Literasi dan Numerasi Jenjang SD

Berikut saya bagikan Modul Literasi dan Numerasi Jenjang SD kemdikbud.go.id Download Disini

Jumat, 12 Maret 2021

Instrumen Pemahaman K13

Praktik Pembelajaran (Peer Teaching)

Inspirasi Tayangan Video Pembelajaran

Bimbingan Psiko Edukatif

Penyusunan RPP

Modul Pelatihan Kurikulum 2013

Strategi Literasi Pembelajaran di SD

Senin, 08 Maret 2021

Juknis BOS 2021

Berikut ini adalah Permendikbud Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Juknis BOS Regular 


Download Disini

LEMBAR OBSERVASI E-KIN GURU DAN KS

     Silahkan download filenya pada link yang tersedia berikut 1. Petunjuk Tekhnis  Word    :      DOWNLOAD DISINI 2. Lembar Observasi Guru ...