Selasa, 19 Oktober 2021

1.4.a.9 Koneksi Antar Materi - Budaya Positif





Berikut ini adalah tugas Pendidikan Guru Penggerak pada modul 1.4.a.9 Koneksi Antar Materi - Budaya Positif

Dibuat Oleh : Zulkifli Syafi'i
Calon Guru Penggerak Angkatan 3
Kabupaten Poso

1. Buatlah sebuah kesimpulan mengenai peran Anda dalam menciptakan budaya positif di sekolah dengan menerapkan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas, restitusi, segitiga restitusi dan keterkaitan nya dengan materi sebelumnya yaitu Filosofi Pendidikan Nasional KHD, Nilai dan Peran Guru Penggerak, dan Visi Guru Penggerak.

       Untuk mewujudkan murid yang merdeka dalam konteks pendidikan yang berpihak pada murid, peran dari guru penggerak sebagai agen transformasi pendidikan untuk melakukan sebuah perubahan disiplin positif pada murid terutama lagi dalam menyediakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan bermakna demi meningkatkan prestasi belajar siswa disamping itu juga peran dari guru penggerak dapat merancang strategi yang efektif agar dapat menerapkan konsep-konsep inti positif sehingga dapat menumbuhkan karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar pancasila dengan cara berkolaborasi bersama seluruh warga sekolah mulai dari kepala sekolah, rekan sejawat dan orang tua murid yang dapat membantu proses tumbuhnya nilai-nilai kebajikan disiplin pada murid. Ki Hajar Dewantara menyatakan “dimana ada kemerdekaan, di situlah harus ada disiplin yang kuat”.
        
    Penerapan disiplin di sekolah dapat berjalan dengan baik dan efektif apabila guru penggerak mampu merubah pola pikir semua warga sekolah agar mereka dapat memahami konsep budaya positif dan penerapan nya di sekolah dan membuat rencana tindakan penerapan disiplin di sekolah. Adapun langkah-langkah tindakan yang dapat diambil guru penggerak dalam mewujudkan budaya positif di sekolah adalah sebagai berikut:
  • Membuat keyakinan kelas bersama murid untuk menentukan arah dan tujuan yang disepakati bersama murid.
  • Mengunakan pendekatan Inkuiri Aresiatif pada komunitas praktisi melalui pendekatan kolaboratif dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi murid di sekolah terhadap penerapan disiplin positif menggunakan tahapan BAGJA.
  • Berdiskusi atau sharing bersama semua warga sekolah terkait peran guru dalam menggunakan teori kontrol guru ketika menghadapi kasus-kasus yang muncul di sekolah untuk mendisiplinkan murid dengan cara menerapkan Segitiga Restitusi dalam menumbuhkan budaya positif dan nilai-nilai kebajikan pada murid.
  • Membantu guru lain yang ter kendala pada saat merancang/menyusun strategi pada tahapan segitiga restitusi sesuai prinsip teori kontrol
    1. Menstabilkan Identitas murid
    2. Validasi Tindakan yang Salah dengan cara mengidentifikasi alasan murid sesuai dengan kebutuhan dasar murid. 
    3. Menanyakan Keyakinan terkait kesepakatan kelas tentang tujuan dan arah yang ingin dicapai murid.
2. Buatlah sebuah Refleksi dari pemahaman atas keseluruhan materi Modul Budaya Positif ini.
    Pemahaman saya dari materi modul budaya positif ialah Disiplin diri dapat membuat seseorang menggali potensinya menuju kepada sebuah tujuan sebab orang yang memiliki disiplin diri berarti mereka bisa bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya karena mereka mendasarkan tindakan mereka pada nilai-nilai kebajikan. maka untuk menanamkan disiplin positif pada murid harus dimulai dari diri guru itu sendiri sebagai teladan yang baik yang dapat di guguh dan ditiru.   
    Dalam penerapan disiplin di kelas maupun di sekolah terlebih dahulu kita harus membuat kesepakatan kelas sebagai bentuk keyakinan murid terhadap aturan yang ada, memahami kebutuhan dasar setiap murid yang akan ditindak ketika mereka berbuat kesalahan dengan menerapkan restitusi sebagai manajer dalam mengontrol perilaku murid untuk menumbuhkan/menciptakan karakter yang kuat pada murid sehingga mereka bisa kembali kepada kelompoknya.

adapun ciri-ciri restitusi yang membedakan dengan program disiplin lainnya antara lain:
  • Restitusi bukan untuk menebus kesalahan melainkan untuk belajar dari kesalahan
  • Restitusi membantu murid memperbaiki hubungan yang aman dan nyaman
  • Restitusi adalah tawaran, bukan paksaan
  • Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan
  • Restitusi diri adalah cara yang paling baik
  • Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan
  • Restitusi menguatkan murid ketika melakukan kesalahan
  • Restitusi fokus pada solusi
3. Tabel Rancangan Tindakan Aksi Nyata
Rancangan tindakan aksi nyata dapat dilihat Disini



0 komentar:

Posting Komentar

Administrasi PAidB Kelas 1-6 Kurikulum Merdeka

Berikut ini saya bagikan link administrasi pembelajaran Pendidikan agama islam dan Budi Pekerti Kelas 1-6 Kurikulum Merdeka, yang didalam fi...